Pengertian Decoder

DECODER

1.Tujuan
-   Mengenali piranti Decoder
-   Memahami prinsip kerja Rangkaian       Decoder dan cara kerja rangkaian           decoder
-   Mengetahui cara merangkai                     rangkaian decoder di protoboard
2. Teori Dasar
3. Decoder

Pengertian Decoder adalah alat yang di gunakan untuk dapat mengembalikan proses encoding sehingga kita dapat melihat atau menerima informasi aslinya. Pengertian Decoder juga dapat di artikan sebagai rangkaian logika yang di tugaskan untuk menerima input input biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner tersebut. Kebalikan dari decoder adalah encoder.
Fungsi Decoder adalah untuk memudahkan kita dalam menyalakan seven segmen. Itu lah sebabnya kita menggunakan decoder agar dapat dengan cepat menyalakan seven segmen. Output dari decoder maksimum adalah 2n. Jadi dapat kita bentuk n-to-2n decoder. Jika kita ingin merangkaian decoder dapat kita buat dengan 3-to-8 decoder menggunakan 2-to-4 decoder. Sehingga kita dapat membuat 4-to-16 decoder dengan menggunakan dua buah 3-to-8 decoder.
Beberapa rangkaian decoder yang sering kita jumpai saat ini adalah decoder jenis 3 x 8 (3 bit input dan 8 output line), decoder jenis 4 x 16, decoder jenis BCD to Decimal (4 bit input dan 10 output line) dan decoder jenis BCD to 7 segmen (4 bit input dan 8 output line). Khusus untuk pengertian decoder jenis BCD to 7 segmen mempunyai prinsip kerja yang berbeda dengan decoder decoder lainnya, di mana kombinasi setiap inputnya dapat mengaktifkan beberapa output linenya. Salah satu jenis IC decoder yang umum di pakai adalah 74138, karena IC ini mempunyai 3 input biner dan 8 output line, di mana nilai output adalah 1 untuk salah satu dari ke 8 jenis kombinasi inputnya. Jika kita perhatikan, pengertian decoder sangat mirip dengan demultiplexer dengan pengecualian yaitu decoder yang satu ini tidak mempunyai data input. Sehingga input hanya di gunakan sebagai data control. Pengertian decoder dapat di bentuk dari susunan gerbang logika dasar atau menggunakan IC yang banyak jual di pasaran, seperti decoder 74LS48, 74LS154, 74LS138, 74LS155, dan sebagainya. Dengan menggunakan IC, kita dapat merancang sebuah decoder dengan jumlah bit dan keluaran yang di inginkan. Pada praktikum ini saya menggunakan ic 7411 dan ic 7404
Rangkaian  Decoder

Tabel kebenaran decoder

Hasil percobaan

Decoder 2 to 4 bekerja dikendalikan keluarannya oleh variasu X0 dan X1. Keluaran dari a0, a1, a2 dan a3 akan aktif secara bergantian tergantung dari kondisi X0 dan X1. Pada kondisi masukana X0 = 0 dan X1 = 0, maka gerbang AND pertama mendapatkan masukan “high”, maka kondisi keluaran A0 = 1 sementara keluaran yang lain “0”. Apabila X0 = 0 dan X1 = 1, maka hanya gerbang AND ke dua akan “1” sementara yang lain “0” dan seterusnya.
Decoder dengan empat masukan dan enam belas keluaran bisa dibangun dengan decoder dua masukan dan empat keluaran seperti gambar 3 di bawah.


Sumber: http://firnandysanjaya09.blogspot.co.id/2016/12/praktikum-iv-decoder-i.html?m=1





Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengertian Demultiplexer

Jenis jenis flip flop

Rangkaian Flip Flop